MAKALAH
VIDEO SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Diajukan untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komputer dan Media Pembelajaran
Disusun Oleh :
MAHMUD NASOHA (824478527)
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
POKJAR SIDOMULYO LAMPUNG SELATAN
S.1 PGSD 2015.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dunia pendidikan selalu berkembang seiring
dengan berkembangnya dunia. Begitu juga dengan sarana dan prasarana pendidikan
semakin memadai dan semakin lengkap. Jika
dulu sekolah-sekolah menggunakan sarana yang seadanya, sekarang sudah semakin
lengkap. Sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal. Demikian juga
media yang dipakai dalam proses belajar mengajar semakin kompleks.
Perkembangan teknologi pada akhirnya juga
merambah kepada dunia pendidikan. Banyak sekolah yang sekarang memakai
teknologi ini untuk memperlancar pembelajaran di sekolah. Teknologi dalam
pembelajaran bisa menjadi sarana pembelajaran, metode/media dan sebagai sumber
belajar bagi peserta didik. Sebagai sarana teknologi merupakan alat untuk
memperlancar pembelajaran. Sebagai metode/media teknologi sebagai inovator agar
pembelajaran menjadi lebih menarik. Sedangkan sebagai sumber belajar tekonologi
sebagai salah satu penyedia informasi bagi peserta didik.
Diantara banyaknya teknologi pembelajaran
salah satunya adalah video/film. Sebagai salah satu media, video/film merupakan
salah satu tekonologi pembelajaran yang memiliki kelebihan yang cukup baik
untuk pelaksanaan pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian dari video ?
2. Apa saja unsur – unsur dalam
media video ?
3. Apa saja saja jenis teknik
video ?
4. Bagaimana karakteristik media
video ?
5. Bagaimana cara membuat video
untuk pembelajaran ?
6. Apa saja kelebihan dan
kekurangan media video ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui gambaran secara
ringkas tentang media video
2. Mengetahui unsur – unsur dalam
media video
3. Mengetahui jenis teknik video
4. Mengetahui bagaimana
karakteristik media video
5. Mengetahui bagaimana cara
membuat video untuk pembelajaran
6. Mengetahui kelebihan dan
kekurangan media video
7. Memenuhi tugas kelompok dalam
mata kuliah media pembelajaran
D. Manfaat
Penulisan
Dengan adanya makalah
ini dapat menambah ilmu pengetahuan untuk para pembaca dan penulis khususnya
untuk memperdalam bagaimana cara memanfaatkan media untuk melaksanakan
pembelajaran terutama dengan menggunakan video sebagai media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Video
Menurut K. Prent dkk, dalam Kamus
Latin-Indonesia (1969: 926) video-vidi-visum yang artinya melihat (mempunyai daya
penglihatan); dapat melihat ; Saya lihat. Istilah video juga digunakan sebagai
singkatan dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar video.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995:1119) mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada
pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi.Dalam
kamus bahasa indonesia video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari
suatu gambar bergerak.
Menurut Smaldino (2008: 374)
mengartikannya dengan “the storage of visuals and their display on
television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan penanyangannya
pada layar televisi).
Video merupakan sarana yang paling
tepat dan sangat akurat dalam menyampaikan pesan dalam bentuk audio-visual
(Canning-Wilson, 1998). video akan sangat membantu pemahaman peserta
didik. Peserta didik lebih suka menggunakan video untuk mempelajari
bahasa melalui penayangan film atau hiburan di dalam kelas
(Canning-Wilson, 2000).
Dari beberapa definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya
adalah gambar hidup (bergerak; motion),
proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi.
B. Unsur-Unsur
Media Video
Unsur-unsur yang terdapat dalam media
video yaitu antara lain:
1. Suara
Multimedia tanpa bunyi disebut
unimedia. Bunyi atau audio dalam multimedia. Bunyi memainkan peranan penting
dalam teknologi multimedia saat ini. Terdapat berbagai cara yang dapat
digunakan agar dalam suatu multimedia terdapat suara manusia. Antara lain
dengan cara merekam menggunakan microphone atau pengeras suara yang telah
tersedia pada setiap komputer. Format yang mendukung suara adalah : mp3, wav,
voc, snd, aud dan sebagainya. Di dalam sebuah tampilan slide multimedia
pembelajaran bisa kita sisipkan berbagai macam suara yang bisa menjadikan
tampilan itu lebih menarik untuk diikuti. Bunyi menghapuskan perasaan janggal
dan seolah-olah pengguna sedang berkomunikasi dengan manusia lain dan bukan
dengan mesin. Dahulu suara berbentuk data atau sinyal analog yang direkam
kedalam pita kaset, saat ini telah berkembang menjadi sinyal digital yang dapat
disimpan dalam media penyimpanan komputer. Format audio yang paling banyak
digunakan dalam file digital ini adalah mp3, midi, rm, aif, dan wav. Sedangkan
dari segi kualitas audio yang baik, saat ini format mp3 merupakan pilihan yang
terbaik. Disamping kapasitas file yang relatif kecil, suara yang dihasilkan
juga cukup bagus. Untuk audio digital ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan
kita. Software yang dapat digunakan untuk mengolah audio antara lain Adobe
Audition, Cool Edit, Sony Sound Forge, dan lain sebagainya.
2. Animasi
Animasi adalah salah satu elemen
multimedia yang cukup menarik, karena animasi membuat sesuatu seolah-olah
bergerak. Animasi merupakan rangkaian sejumlah gambar yang ditampilkan secara
bergantian. Animasi tidak hanya berguna untuk film saja, dalam dunia situs web,
animasi digunakan untuk memberikan sentuhan manis pada situs. Sedangkan dalam
dunia pendidikan, animasi dapat digunakan sebagai alat bantu penjelasan agar
orang-orang yang diajar bisa lebih memahami maksud suatu konsep. Animasi dibagi
dalam 2 kelas besar yaitu animasi 3 Dimensi dan animasi 2 Dimensi. Software
yang dapat digunakan dalam membuat animasi cukup banyak diantaranya adalah
Flash MX, Swish MX, Blender, untuk animasi 2D sedangkan 3DS Max, Maya 3D, Alias
Maya, dan Autocad merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat animasi
3D.
3. Grafik
Grafik boleh didefinasikan sebagai
sebuah lukisan, pencetakan, gambar atau huruf dengan menggunakan berbagai media
secara manual atau menggunakan teknologi komputer. Seni grafik berkomputer
digunakan secara meluas dalam dunia kejuruteraan, industri berat, animasi dan
perfilman. Teknik ini dapat menampakkan atau menvisualkan suatu imaginasi
seseorang pada monitor komputer. Software yang dapat digunakan untuk mendesain
atau melakukan manipulasi gambar digital adalah Corel Draw dan Corel Photo yang
telah mencapai versi 13, Adobe Photoshop, Paint, ACDSee, dan lain sebagainya.
Format gambar yang didukung dalam multimedia cukup beragam mulai dari BMP, JPG,
tiff, ico,PNG, dan lain sebagainya.
4. Teks
Teks adalah sejenis data yang paling
mudah dan memerlukan sedikit ruang untuk mengingat. Teks boleh digunakan dalam
berbagai sub bidang untuk memberi penjelasan kepada suatu perkara dalam bentuk
bacaan. Text berfungsi untuk memperkokoh media-media lain. Teks merupakan
sarana penyampaian informasi. Penggunaan teks dalam multimedia tergantung pada
karakteristik multimedia tersebut. Sebuah game multimedia tidak memerlukan teks
yang banyak, sebaliknya sebuah multimedia ensiklopedi membutuhkan teks yang
banyak.
Secara umum terdapat empat tipe teks :
· Teks cetak Yaitu teks yang
tercetak di atas kertas penggunaan teks ini sebagai basis dokumen pada
multimedia harus diolah agar mampu dibaca oleh mesin.
· Teks hasil scan .Teks jenis ini
merupakan teks yang dihasilkan oleh scanner, merupakan hardware yang dapat
digunakan untuk merubah teks cetak atau gambar cetak menjadi data elektrik
sehingga dapat dibaca dan diedit dengan bantuan komputer.
· Teks elektronik Yaitu teks yang
dihasilkan oleh perangkat elektronik. Teks ini dapat dibaca komputer dan
dikirim melalaui jaringan.
· Hyperteks. Hyperteks merupakan
dasar dalam produksi multimedia. Hyperteks adalah teks yang telah masuk link.
Teks dengan tipe ini memungkinkan sisi interaktif dalam multimedia terpenuhi.
C. Jenis
Teknik Video
Salah satu media pembelajaran yang
menjadikan pembelajaran menjadi menarik dan berkesan adalah dengan video.
Teknik video adalah alat elektronik yang melibatkan televisi, pita rekaman dan
perekam video.
Ada dua jenis pengajaran yang bisa digunakan
dalam pengajaran teknik video, yaitu:
·
Video
Pengajaran Terus
Yaitu mengajar di kelas dengan screen tv
secara langsung. Cara ini lebih sesuai untuk peringkat asas dan mendengar. Di
dalam VPT hanya terdapat satu bahasa pengantar dan satu pembawa acara di dalam
screen tv yang membimbing pelajar. Di dalam screen tv akan menonjolkan
item-item penting yang akan dipelajari dan terdapat juga arahan yang
menerangkan apa yang patut diperhatikan dan dilakukan oleh pelajar untuk
menelusuri video tersebut. Dalam VPT, tayangan video itu mempersembahkan bahasa
baru dan guru berperan menyusulinya dengan buku dan pits video sebagai latihan
dan eksploitasi. Biasanya bahasa yang dipilih, adalah bertujuan untuk memenuhi keperluan
tertentu. Dengan demikian guru akan mengunakan video sebagai sumber belajar.
·
Video
Sumber
·
Video
sumber tidak mengandungi bahan pengajaran secara terus, tetapi input bahasa
yang dipilih dan degred masih berdasarkan pelajaran bahasa dan merupakan jenis
pengajaran secara tidak langsung. Tujuan sumber video adalah untuk memberi
ilustrasi bahasa baru bagi sesuatu tahap tertentu.
Jenis-jenis teknik video:
1.
Pemahaman
Mendengar (cloze/listening comphrehension)
Pada jenis ini terdapat berbagai aktivitas
yang dijalankan. Para pelajar bisa diberi beberapa skrip narator cerita di
dalam video dengan beberapa perkataan yang ditiadakakan. Tugas pelajar ialah
mengisi tempat-tempat yang kosong dengan teliti. Sebagai alternatif, peserta
didik boleh diminta untuk menjawab soal-soal pemahaman berdasarkan video yang
dipertontonkan.
2.
Tayangan
Senyap (Silent Viewing)
Audio ditutup dan guru meminta siswa hanya
menonton visual yang terdapat pada skrin TV. Siswa dibiarkan menerka apa yang
dikatakan pada video yang mereka tonton. Mungkin mereka akan mengalami
kesulitan dalam memahami perkataan yang ada dalam video tapi setidaknya mereka
mampu memberitahu kata-kata kunci dan frasa.
3.
Tayangan
Bersilang (Jigsaw Viewing)
Setiap siswa secara berpasangan duduk saling
membelakangi antara satu sama lain. Salah satu dari merreka menghadap monitor
TV sebaliknya pasangannya menghadap ke arah sebaliknya. Anak yang tidak melihat
video ditanya oleh anak yang melihat video. Misalnya, siapakah orang yang
memakai baju warna hijau? Dimanakah video itu berlaku? Dan sebagainya. Siswa
yang menghadap video perlu memberikan opsi jawaban, dan siswa yang bisa
menjawab dengan benar dianggap menang.
4.
Tayangan
Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
Setiap siswa duduk secara berpasangan dengan
belakang membelakangi satu sama lain. Guru memberitahu bahwa siswa yang tidak
mengadap skrin TV, harus menjawab soal-soal berdasarkan sekuen video selepas
aktivitas itu selesai dan pemenangnya adalah pasangan yang berupaya menjawab
yang paling tepat. Kemudian guru menayangkan video dengan menutup audionya,
siswa yang menghadap skrin memberi komentar secara langsung tentang apa yang
ditayangkan dalam video. Dan pasangannya harus memberi soal-soal untuk
mendapatkan maklumat yang lebih banyak.
5.
Pencarian
Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
Warna pada skrin dikurangi supaya menjadi
gelap dan tak ada apapun dapat dilihat. Sehingga hanya ada perkataan, komentar
dan kesan-kesan bunyi yang bisa didengar, siswa diharapkan dapat menerangkan
tentang aksi, watak, emosi, obyek dan sebagainya yang mereka rasa ada
ditayangan.
6.
Ramalan
(Prediction)
Ramalan bisa meliputi semua apa yang akan
berlaku sebelumnya dan apa yang kan dikatakan seterusnya. Kedua aktivitas
ramalan ini mengharuskan siswa meramal sekuen video yang dihentikan secara
tiba-tiba untuk menimbulkan respon lisan atau tulisan terkait dengan apa yang
akan terjadi seterusnya.
Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan-pembicaraan selanjutnya. Siswa akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya dari video.
Kemudian untuk mengetahui hasil respun dan pembicaraan-pembicaraan selanjutnya. Siswa akan dipertontonkan jalan cerita sebenarnya dari video.
7.
Ramalan
Sebelum (Reverse Prediction)
Aktivitas ini sangat sesuai untuk siswa yang
baik penguasaan bahasanya. Dalam aktivs ini, siswa ditunjukkan bagian akhir
dari cerita yang ditayangkan video yang pendek. Siswa diminta memberi
penjelasan secara lsan dan tertulis bagaimana awal cerita dari akhir video yang
ditayangkan. Kemudia siswa mempersembahkan cerita versi mereka. Persembahan
bisa dijalankan secara keseluruhan video itu dari awal hingga akhir.
8.
Urutan
(Sequencing)
Siswa-siswa diberikan skrip video bertulis
yang telah dicampuradukkan. Tugas mereka adalah menyusun skrip itu menjadi
benar. Kegiatan ini paling cocok untuk video yang sekuennya menerangkan tentang
proses-proses dan melibatkan seorang narator. Cara yang lain yaitu guru
menyunting video itu dan mencampuradukkan peristiwa-peristiwa dalam video itu.
Kemudian siswa-siswa mendiskusikan tentang bagaimanakah sebenarnya urutan video
yang bagus .
D. Karakteristik
Media Video
Untuk menghasilkan media video
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektifitas penggunaannya,
maka media video memperhatikan karakteristik sebagai berikut.
1.
Televisi/video
mampu memperbesar objek yang kecil, terlalu kecil bahkan tidak dapat dilihat
secara kasat mata/mata telanjang. Misalnya, mikro organisme dalam tubuh dapat
dengan jelas terambil oleh kamera dan dapat dilihat ditelevisi atau video.
2.
Dengan
teknik editing objek yang dihasilkan dengan pengambilan gambar oleh kamera
dapat diperbanyak (cloning).
3.
Televisi/video
juga mampu memanipulasi tampilan gambar, sesekali objek perlu diberikan
manipulasi tertentu sesuai dengan tuntutan pesan yang ingin disampaikan sebagai
contoh objek-objek yang terjadi pada masa lampau dapat dimanipulasi digabungkan
dengan masa sekarang.
4.
Televisi/video
mampu membuat objek menjadi still picture artinya gambar atau objek yang
ditampilkan dapat disimpan dalam durasi tertentu dalam keadaan diam.
5.
Daya
tariknya yang luar biasa televisi atau video mampu mempertahankan perhatian
siswa atau audien yang melihat televisi atau video tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan siswa bisa bertahan lebih lama hingga 1 sampai 2 jam untuk menyimak
televisi atau video dengan baik dibandingkan dengan mendengarkan saja yang
hanya mampu bertahan dalam waktu 25 sampai 30 menit saja.
6.
Televise/video
mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling baru, hangat dan
actual (immediacy) atau terkini.
Karakteristik video sebagai fungsi:
1.
Clarity
of Message
Melaui media video tersebut para siswa mampu
mamahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna sehingga informasi yang
disampaikan melalui media tersebut dipahami secara utuh, sehingga dengan
sendirinya informasi akan tersimpan secara permanen dalam memori jangka panjang
(long term memory) dan bersifat retensi.
Untuk memenuhi karakter diatas, maka video
pembelajaran harus:
a.
Terdapat
tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara
b.
Terdapat
materi pembelajaran yang dikemas kedalam unit – unit atau kegiatan spesifik
sehingga memudahkan siswa belajar secara tuntas
c.
Tersedia
contoh danilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran
d.
Menggunakan
penuturan informasi (voice over) dengn bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Bahasa yang digunakan lebih bersifat komunikatif, artinya berupaya
mengajak penonton utnuk terlibat alam materi yang disajikan
e.
Kontekstual
yaitu materi – materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas
dan lingkungan siswa
f.
Terdapat
rangkuman materi pembelajaran
g.
Terdapat
instrument penilaian/assessment, yang memungkinkan siswa melakukan self
assessment
h.
Terdapat
instrument yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan materi untuk
menetapkan kegiatan belajar selanjutnya
i.
Tersedia
informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung pelajaran yang
dimaksud.
2.
Stand
Alone (berdiri sendiri)
Stand alone atau berdiri sendiri yaitu
video yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus
digunakan bersama – sama dengan bahan ajar lain. Dengan menggunakan media
video, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain untuk mempelajari dan atau
mengerjakan materi yang diberikan oleh guru. Jika siswa masih menggunakan dan
bergantung pada bahan ajar lain, maka bahan ajar tersebut tidak dikategorikan
sebagai bahan yang berdiri sendiri.
3.
User
Friendly
Media pembelajaran hendaknya juga
memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap
intruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat
dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai
dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta
menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user
friendly.
4.
Representasi
Isi
Media video pembelajaran tidak sekedar
memindahkan teks buku, atau modul menjadi media video, tetapi materi diseleksi
yang betul – betul representative untuk dibuat media video. Misalnya khusus
materi yang perlu terdapat unsure animasi, video, simulasi, demonstrasi, siswa
tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai
proses sebenarnya, sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relative
lebih rendah disbanding langsung pada objek nyata. Representasi ini juga
bermakna bahwa media video pada dasarnya dapat digunakan untuk berbagai materi
pelajaran, baik sosial maupun sains.
5.
Visualisasi
dengan Multimedia (video, animasi, suara, teks dan gambar)
Materi dikemas secara multimedia
terdapat didalam teks, animasi, sound dan video sesuai tuntutan materi.
Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks akan mendominasi kemasan materi, hal
ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi yang sifatnya aplikatif,
berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktekkan, memiliiki
tingkat keakurasian tinggi. Misalnya proses perakitan mesin, proses terjadinya
hujan, proses peredaran darah pada tubuh, perubahan wujud benda dll dengan
logika yang sama dapat dibuat dengan teknologi animasi.
6.
Menggunakan
kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media video
dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support
untu setiap speech system computer. Tampilan yang menarik dengan memperbanyak
image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan ketertarikan siswa
terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.
Penggunaan template banyak warna untuk banyak disukai, meski warna hitam putih
juga termasuk warna yang disukai oleh setiap individu.
7.
Dapat
digunakan sebagai klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan
oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi
juga dirumah. Materi dapat diulang-ulang sesuai kehendak pengguna. Dengan
menggunakan CD ROOM atau TV siswa dapat mempelajari materi video melalui media
video. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50
orang diruang computer, atau dikelas biasa, dapat dipandu oleh guru atau cukup
meng=dengarkan uraian narasi dari narrator yang telah tersedia deprogram.
E. Cara
Membuat Video untuk Pembelajaran
Untuk membuat video dalam rangka
pembelajaran, tentunya berbeda dalam pembuatan video untuk keperluan pribadi. M
Fausiyah (2008) menjelaskan cara pembuaan video untuk pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a)
Menetapkan
adegan atau tema yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
b)
Mengembangkan
tema tersebut dan berusaha untuk membagi-bagi kejadian atau moment menjadi
serangkaian bidikan atau serangkaian kejadian yang berurutan. Usahakan natural
, agar siswa dapat mengikuti atau merasakan kejadian tersebut.
c)
Kita
harus membidik urutan kejadian tersebut dengan berbagai jenis atau ukuran
bidikan
d)
Bila
akan mengubah atau memotong dua bidikan yang berurutan, hendaknya memberi
sisipan bidikan dengan ukuran bidikan yang berbeda mencolok juga dari dua sudut
bidik yang berbeda pula
e)
Selain
itu, perlu mengantisipasi adegan yang selanjutnya diharapkan siswa. Agar alunan
yang wajar dari rangkaian bidikan kita bisa terangkai
f)
Membantu
terciptanya alunan tadi. Sudut bidik yang berlawanan arah menciptakan
kesinambungan bidikan yang sangat berharga. Demikian pula bidikan-bidikan
berdasarkan arah pandangan
g)
Membidik
satu objek dengan durasi yang panjang sangat tidak disarankan. Menunjukkan
hal-hal yang penting saja agar menarik. Untuk menggabungkannya, manfaatkan
fasilitas fade in/out yang terdapat pada hampir semua perangkat handycam.
h)
Untuk
memberikankesan yang meyakinkan bidikan-bidikan tersebut perlu dipertahankan
paling tidak selama tiga detik supaya siswa dapt menangkap atau menghayati
suatu adegan .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media video merupakan media
pembelajaran yang paling tepat dan akurat dalam menyampaikan pesan dan akan
sangat membantu pemahaman peserta didik. Dengan adanya media video, siswa akan
lebih paham dengan materi yang disampaikan pendidik melalui tayangan sebuah
film yang diputarkan.
Unsur-unsur yang terdapat dalam media
video seperti suara, teks, animasi, dan grafik. Dengan adanya media video siswa
mampu mencapai kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan
meningkatkan kemampuan interpersonal.
Jenis-jenis teknik video antara lain:
a.
Pemahaman
Mendengar (cloze/listening comphrehension)
b.
Tayangan
Senyap (Silent Viewing)
c.
Tayangan
Bersilang (Jigsaw Viewing)
d.
Tayangan
Bersinar dengan Komentar (Jigsaw Viewing With Commentary)
e.
Pencarian
Harta Karun Video (Video Treasure Hunt)
f.
Ramalan
(Prediction)
g.
Ramalan
Sebelum (Reverse Prediction)
h.
Urutan
(Sequencing)
B.
Saran
Sebagai seorang guru sebaiknya mampu
memberikan atau menyampaikan materi kepada siswanya dengan kemampuan yang baik.
Serta mampu menggunakan beberapa media yang cocok dengan kebutuhan siswanya,
agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru
mampu mengevaluasi kemampuan yang ada pada peserta didik tersebut melalui
bentuk tanya jawab, quiz, diskusi, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
· Cheppy Riyana. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video.
Jakarta:P3AI UPI.
· Annonymous.2014.Video (online)
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Annonymous.2012.penerapan video
sebagai media pembelajaran (online)
Diakses Pada 21 Maret 2014
· Joko Purwanto.2011.penggunaan
medio sebagai media pembelajaran (online) http://blog.uin-malang.ac.id/jokopurwanto/2011/04/25/penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran/
Diakses pada 21 Maret 2014
0 komentar:
Posting Komentar